.SELAMAT ULANG TAHUN MALL PEKANBARU KE-7 DAN TELKOM KE-154.MAJU TERUS PEMUDA-PEMUDI INDONESIA !!

Sabtu, 30 Oktober 2010

Pemuda Kini dan Pemuda Tempoe Dulu

Tanggal 28 Oktober merupakan sebuah tanggal yang tak asing lagi dan selalu diperingati dengan cukup meriah di Indonesia, bukan karena tanggal ini memiliki nomor yang cantik dan mudah dihafaln ataupun apa, namun pada tanggal itu diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda. Kalo dilihat dari namanya Hari Sumpah Pemuda memang sudah tidak asing lagi di telinga orang-orang Indonesia. 82 tahun yang lalu, Pada tanggal yang sama yaitu 28 Oktober, para pemuda khususnya pelajar-pelajar dari seluruh Indonesia, berkumpul dalam suatu rapat akbar yaitu Kongres Pemuda II, yang diselenggarakan atas inisiatif PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia), Rapat tersebut akhirnya menghasilkan 3 butir poin penting,yaitu:
PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
KEDUA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
Sebelum tercetus 3 rumusan penting itu, tepatnya pada Kongres Pemuda II, pemuda-pemuda di Indoesia telah melakukan perbincangan-perbincangan untuk membicarakan pentingya persatuan bangsa bagi perjuangan menuju kemerdekaan. Salah satunya Kongres Pemuda I yang telah berlansung sebelum Kongres Pemuda II, tepatnya 30 April-2 Mei 1926
Kenyataannya, ketiga poin penting yang tercantum dalam isi sumpah pemuda itu,memang masih diseru-serukan setiap tanggal 28 Oktober, namun nampaknya pemuda saat ini khususnya pelajar SMA tidak menyadari makna penting dari kalimat yang terkandung dari ketiga poin itu, faktanya saat ini, semangat persatuan yang dimiliki pemuda 82 tahun lalu dan saat ini sangat jauh berbeda, pemuda jaman dahulu saling berkumpul untuk membicarakan bagaimana cara menjalin persatuan, saling bertukar pikiran dan ide, saling menghargai pendapat satu sama lain dan menyatukan ide yang berbeda, semua itu memang terasa indah, dimana sikapa saling toleransi ada, sikap kerukunan ada, tapi keadaan itu sudah sungguh sangat berbeda dari keadaan saat ini, dimana pemuda saat ini khususnya Pelajar SMA sering sekali melakukan tawuran. Padahal sesama Pelajar SMA yang seharusnya memiliki intelektualitas, rasa saling persaudaraan tinggi ternyata saling baku hantam satu sama lain. Anarkisme dan perilaku destruktif tersebut tentunya sangat bertentangan dan berbanding terbalik dengan semangat dan jiwa Sumpah Pemuda. Pemuda zaman dahulu memeras otak untuk memikirkan bagaimana cara mempersatukan semua elemen pemuda di Indonesia, namun pemuda saat ini malah melakukan kegiatan yang merusak persatuan dan kesatuan, yang sama saja artinya bahwa pemuda saat ini sudah menghancurkan mimpi dan ide-ide pemuda terdahulu untuk mencapai persatuan.
Memang dahulu sumpah pemuda dijadikan sebagai senjata ampuh untuk merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Saat ini memang negara Indonesia sudah merdeka, namun dengan merdekanya negara ini, bukan berarti para pemuda khususnya kita sebagai Pelajar SMA harus berpangku tangan saja meratapi keadaan negara ini, ataupun malahan merusak persatuan yang telah menjadi mimpi pemuda terdahulu, tapi alangkah baiknya jika kita sebagai Pelajar SMA yaitu seorang pemuda yang juga sama terpelajarnya dengan pemuda terdahulu untuk menyumbangkan ide-ide kreatif yang dapat merubah keadaan negeri ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Sebagai Siswa SMA, sebaiknya kita memiliki ide-ide briliant, untuk merubah keadaan negeri ini, kita mulai saja dari keadaan remaja saat ini, remaja kita saat ini termasuk remaja yang sangat suka sekali dengan hal-hal yang berbau orientasi seksualitas, pornografi, dan pornoaksi. Sebenarnya bukan hanya remaja, bahkan dari anak-anak sampai orang dewasa pun sangat menyukai semua hal-hal yang masih berbau dan bertemakan pornografi. Hal tersebut dapat dilihat dari merebaknya kasus pornografi di negeri ini. Tentunya kita masih ingat kasus video porno artis papan atas, itu merupakan salah satu contoh bahwa negeri ini masih menyukai hal-hal yang berbau pornografi. Seharusnya kita dapat memiliki ide-ide untuk dapat mengalihkan perhatian masyarakat Indonesia, dari masyarakat yang suka hal-hal yang berbau pornografi dan pornoaksi menjadi masyarakat yang lebih aktif dan kritis serta memiliki wawasan yang luas. Misalnya kita dapat mengadakan seminar-seminar tingkat nasional dengan peserta pelajar SMA, ataupun seminar mengenai bahaya narkoba, dll. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengisi kemerdekaan ini dengan prestasi-prestasi tingkat nasional maupun internasional yang dapat mengharumkan nama bangsa ini.. ayo teruslah bangkit para pemuda generasi penerus bangsa ini.....Semangat!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar