.SELAMAT ULANG TAHUN MALL PEKANBARU KE-7 DAN TELKOM KE-154.MAJU TERUS PEMUDA-PEMUDI INDONESIA !!

Sabtu, 30 Oktober 2010

Menggagas Peran Pemuda dalam Perspektif Kebangsaan dan Kenegaraan serta Kedaerahan

Pasca proklamasi kemerdekaan RI dari ‘penjajahan’ fisik menjadikan semangat Sumpah Pemuda untuk menjadikan bangsa Indonesia bangsa yang satu masih terus terasa. Ini terlihat dari berbagai aksi gerakan-gerakan mahasiswa yang terjadi di Indonesia. Perlawanan progresif penjajahan gaya baru terus dilakukan. Karena pengaruh penjajahan fisik yang terjadi di negeri selama + 350 tahun lamanya maka imperalisme gaya baru pun masih membelenggu negeri ini. Perlawanan mahasiswa pasca kemerdekaan fisik terus dilakukan untuk melawan imprealisme dan sekulerisme. Perlawanan imprealisme gaya baru terus dilakukan sampai memuncak penculikan mahasiswa pada kasus MALARI yaitu peristiwa pembantaian aktivis mahasiswa dan penangkapan karena menolak/melawan rezim ketika itu. Ini adalah peristiwa bersejarah bagi mahasiswa. Demontrasi anti-penjajahan terus dilakukan, anti-utang luar negeri dan anti kapitalisme.
Peristiwa MALARI (Malapetaka 15 Januari) dilatarbelakangi oleh penolakan mahasiswa terhadap datangnya pejabat Jepang yang rencananya ingin melakukan kerja sama luar negeri dan menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu, pembubaran ASPRI juga menjadi agenda. Ini adalah bukti bahwa pemuda Indonesia ketika itu masih memliki semangat persatuan dalam perlawanan imprealis dan penjajahan dalam bentuk apa pun. Mahasiswa dan pemuda juga melakukan aksi yang bersejarah melengserkan rezim Soeharto. Dalam wacana yang diangkat ketika itu adalah Soeharto menjajah negeri sendiri dengan tangan besi dan berupaya ‘menjual hak negeri’ melalui politik luar negerinya. Peristiwa reformasi yang diawali krisis moneter akibat utang luar negeri yang semakin besar ini menyebabkan kemarahan rakyat Indonesia. Ini adalah sebuah bukti kekuatan semangat pemuda Indonesia masih ada selagi sekulerisme dan sosialisme masih ada.

Pertanyaan yang kemudian timbul adalah: Kapan berakhir perlawanan kepada ideologi sekuler atau imprealisme ini? Jawabannya adalah ketika pemuda dan rakyat meninggalkan gerakan yang prakmatis. Yaitu gerakan yang hanya bersifat moral dan sosial saja. Gerakan yang hanya bersifat kritis terhadap pemerintahan tetapi tidak memberikan ideologi alternatif terhadap pemerintahan yang diyakini salah. Yang harus dilakukan saat ini adalah paling tidak dalam internal pemuda harus mampu mengideologisasikan diri dengan ideologi yang sesuai dengan fitrah dan juga mampu untuk selalau membongkar makar imprealis. Dan tidak lupa dengan memberikan ideologi alternatif dan sesuai dengan fitrah manusia, yaitu ideologi Islam. Dalam perwujudannya, Islam akan menggantikan ideologi di dunia ini yang dikuasai oleh AS. Dalam wujud institusi telah terbukti selama 13 abad lamanya dalam naungan daulah khilafah Islamiyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar